Mengenal Mesin RO
Reverse Osmosis (RO) yang digunakan pada mesin RO tercatat mulai dikembangkan sekitar tahun 1950an sebagai salah satu upaya untuk proses desalinasi terhadap air laut. Cara yang dianggap ekonomis ini yang disebut dengan metode “hyperfiltration” bahkan terus ditingkatkan agar dapat menghilangkan lebih banyak kontaminan pada air.
Kandungan asing pada air dapat menimbulkan rasa tidak sedap, warna hingga bau. Air dengan berbagai kandungan garam, metal, mineral hingga mikrobiologi seperti ini tidak layak digunakan untuk kebutuhan konsumsi, atau bahkan untuk penggunaan rumah tangga. Mesin RO dapat membuang berbagai kandungan polutan tersebut.
Menggunakan penyaring pada bagian membran yang sangat kecil, lebih kecil daripada ukuran partikel polutan, mesin RO menjadi salah satu teknologi pengolahan air yang menjanjikan agar untuk mendapatkan air berkualitas dan layak untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.
Proses Reverse Osmosis dalam Sistem Pengolahan Air
Proses reverse osmosis pada proses penjernihan air terjadi saat air bertekanan tinggi dialirkan menembus membran semi-permeable sehingga terjadi pemisahan ion. Pada saat proses pemisahan ion tersebut berlangsung, molekul air yang berukuran lebih kecil dibanding partikel kontaminan akan menembus membran. Sementara partikel kontaminan akan terjebak di membran.
Dalam penerapannya, metode reverse osmosis ini perlu dikombinasikan dengan metode lain menyesuikan kondisi dari air baku yang akan diolah menjadi air bersih atau air minum. Hal ini karena cara reverse osmosis tidak mungkin untuk menghilangkan segala macam kontaminan sekaligus. Namun, cara ini sudah banyak digunakan dalam berbagai skala mulai dari suplai air perkotaan, kebutuhan industri, hingga rumah tangga.
Pada penggunaan skala kecil hingga sedang, teknologi penjernihan air yang diterapkan umumnya menggabungkan reverse osmosis dengan berbagai macam filter hingga sinar UV. Mesin RO berukuran kecil dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga, apartemen,kantor, laboratorium, klinik, rumah sakit, sekolah, restoran, tempat rekreasi, pabrik, lokasi bencana dan lain sebagainya.
Fungsi Mesin RO
Mesin RO saat ini sudah menjadi satu kesatuan dalam sistem penyediaan air bersih pada suatu unit terbatas, misalnya rumahan, kantor, dan lain sebagainya seperti yang telah disebutkan di atas. Menerapkan kombinasi dengan yang tepat sesuai dengan kondisi air baku yang kemudian membedakan teknologi penjernihan yang digunakan.
Seperti yang diketahui bahwa sumber air yang banyak digunakan oleh masyarakat Tanah Air berupa air PAM dan air tanah (sumur) yang belum tentu layak untuk digunakan. Air baku yang dipompa atau dialirkan oleh perusahaan daerah ini membutuhkan tindakan pengolahan lanjutan misalnya penyaringan dan pendidihan agar dapat digunakan ataupun dikonsumsi.
Mekanisme Pengolahan Air dengan Mesin RO
Mekanisme penjernihan air pada mesin RO pada dasarnya dapat melalui berbagai tahapan hingga didapat air sesuai yang diinginkan, antara lain;
Filter Sedimen
Beberapa mesin RO menggunakan filter sedimen dengan ukuran yang berbeda. Perbedaan tersebut meliputi ukuran penyaring misalnya ukuran 5 mikron ataupun 1 mikron. Filter sedimen digunakan untuk menghilangkan endapan lumpur ataupun pasir hingga karat yang menyebabkan air menjadi berasa, berbau hingga berwarna.
Filter Karbon Akitf
Filter jenis ini digunakan untuk menghilangkan kandungan klorin serta bahan kimia organik lainnya sehingga dapat membantu menghilangkan rasa, bau serta warna dari air yang bukan ditimbulkan oleh sedimen di atas.
Membran RO
Lembaran film yang sangat tipis dapat menyaring kontaminan seperti timah, tembaga, kromium, meruri, sodium, cadnium, fluoride, nitrit, nitrat dan selenium. Ia juga dapat menghilangkan bakteri seperti E.Coli, giardia, cryptosporodium, dan lain sebagainya.
Filter Post Carbon
Filter UV
Filter ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan dan mematikan mikroorganisme berupa bakteria dan virus.
Beberapa jenis mesin RO dari produsen lain kemungkinan besar menggunakan jenis filter dan teknologi lain, baik untuk meningkatkan kualitasnya atau sekedar gimmick.
Merawat Mesin RO
Pada umumnya, produsen mesin RO akan selalu melampirkan buku manual penggunaan dan perawatan untuk setiap produk yang mereka jual. Apabila Anda membeli salah satu produk tersebut, tentu saja Anda harus merujuk pada keterangan yang tertulis pada manual tersebut agar kualitas air dan kinerja mesin selalu optimal.
Pada dasarnya, perawatan yang paling penting untuk diperhatikan pada mesin ini terletak pada penggantian filter yang dilakukan secara berkala. Perlu diketahui bahwa usia filter ditentukan intensitas penggunaan dan kualitas air baku.
Semakin kotor air baku (air sumber), maka semakin cepat pula filter dipenuhi oleh kotoran. Dan semakin lama atau semakin sering digunakan tiap harinya, maka semakin banyak pula kontaminan (kotoran) yang terjebak di filter.
Seiring dengan semkin banyaknya air yang dihasilkan, maka semakin banyak pula kotoran yang melekat pada filter-filter yang digunakan dalam sistem penjernihan air.
Umumnya penggantian filter dilakukan setiap 6 hingga 36 bulan sekali menyesuaikan kondisi dan jenis filter. Cara penggantian filter ini umumnya juga cukup mudah dilakukan dan dapat dikerjakan sendiri tanpa bantuan teknisi.
Demikianlah penjelasan tentang sistem penjernihan air menggunakan mesin RO yang mungkin sudah Anda gunakan di rumah ataupun tempat kerja. Menggunakan kombinasi filter yang tepat, mesin ini dapat menjadi solusi pengolahan air yang efektif dan efisien.
Leave a Reply