Kualitas Depot Air Minum JELEK ?

Kualitas Depot Air Minum JELEK ?
Sering sekali kita melihat di TV dan di surat kabar bahwa depot air minum isi ulang tercemar bakteri dan kualitasnya jelek, bahkan jelek sekali..

Hal ini sangat merusak nama baik dunia air minum isi ulang pada umumnya, sehingga amdk (air minum dalam kemasan) tetap menjadi pilihan sebagian masyarakat.
Padahal tidak semua air minum isi ulang begitu adanya..

Memang tak bisa dipungkiri bahwa memang ada sebagian depot yang sperti itu.
Bahkan banyak depot tutup pada tahun tahun pertama karena kualitas hanya bertahan 3-4 bulan saja. Setelah itu kualitas menurun drastis ! mengapa bisa begitu ?
Belum lagi baru baru ini di stasiun tv swasta mengungkap bahwa air ro tercemar dan sangat merugikan kesehatan. Padahal yang di analisa air ro yang mana.. gituuu..

Setelah mengamati dan menganalisa, ternyata ada beberapa factor kualitas depot air minum menjadi jelek, yaitu :
1. Pre treatment CARBON yang jelek, biasanya digunakan carbon local yang memang hanya bisa menyerap kotoran di dalam air 3-4 bulan lamanya. Padahal Carbon ini sangat memegang peranan penting dalam hal kualitas air, karena carbon lah yang menyaring besi, keruh, kuning hingga bau dalam air.

2. Belum lagi Carbon itupun tidak 100% carbon, tapi ada campuran pasir aktif, yang kita tahu harga nya sangatlah murah sekali, yaitu Rp.3000.- per liter. Bahkan kadang 75% pasir dan 25% carbon ???

3. Pipa PVC yang digunakan biasanya adalah yang murah, apalagi pipa pvc tsb tidak pernah dilakukan pembersihan di dalam pipa nya (dikoroki / di bersihkan bagian dalamnya) dengan anggapan kotoran di dalam pipa akan terbuang oleh dorongan air ?? Padahal anggapan spt itu salah sekali !! Coba anda yang sudah punya depot :Apakah anda pernah melihat pipa pvc dibersihkan bagian dalamnya menggunakan alat khusus ? dan kemudian di sterilisasi dengan alcohol 70% ???? di setiap batang pipa pvc nya ?? Nah ! anda sendiri lah yang tahu jawabannya.

4. Pompa yang digunakan adalah pompa biasa, yg terbuat dari besi.. Seharusnya pompa yang digunakan adalah pompa stainless steel untuk mendorong hingga masuk ke galon.
5. UIltra Violet yang digunakan adalah tidak bisa membunuh bakteri dan virus dalam waktu yang lama. Jadi LAmpu UV hanya bekerja 2-3 bulan saja. Setelah itu tidak bisa berfungsi maksimal untuk membunuh bakteri dan virus.

6. Awamnya supplier yang tidak tau prosedur air minum yang sesungguhnya, dan kebanyakan yang type ini adalah supplier kagetan, hanya tau pasang dan tau terima keuntungan saja.

7. Nakalnya supplier yang memberikan spesifikasi yang sangat minim, asal jadi kepada pelanggannya, agar keuntungan dapat lebih besar.

8. Awamnya pemilik depot dalam hal maintenance / pemeliharaan, prosedur cuci galon, pengisian dan cara pengoperasian mesin air yang baik dan benar.

9. Calon pengusaha depot dengan modal pas pasan, tapi latah ingin usaha air minum isi ulang, sehingga cari penawaran paket depot semurah murahnya, yang penting bisa usaha air minum. Nah ! kadang inilah yang kadang membuat supplier gundah dan gatal untuk memberikan spec apa adanya, yang penting terjadi transaksi dan mendulang margin. Jadi ada pepatah : murah kok mau bagus ? hehehe..

10. Tidak adanya pelatihan dan pendidikan tentang filtrasi dari air baku hingga air setelah proses filtrasi, serta tidak adanya kesadaran untuk belajar lebih dalam dan dalam lagi.

Akhirnya.. mau apa dikata, memang itulah fenomena yang terjadi..
Paling tidak FujiRO sebagai salah satu pelopor dunia air minum isi ulang di Indonesia, sudah merencakan berbagai macam Workshop Filtrasi Air di berbagai kota di seluruh Indonesia, agar yang awam menjadi paham, dengan harapan dunia depot air minum isi ulang di Indonesia dapat sesuai dengan standarisasi air minum pada umumnya, yang mengacu pada SNI. Sehingga tidak selalu menjadi ‘bulan-bulanan’ media massa yang sangat berpengaruh dan merugikan kita semua.